Dampak Serial TV dan Film terhadap Identitas Sosial Generasi Muda

Dampak Utama Serial TV dan Film terhadap Identitas Sosial Generasi Muda

Generasi muda di Indonesia memang dimanjakan dengan beragam pilihan hiburan, mulai dari serial TV hingga film layar lebar. Sayangnya, tidak semua dampak yang ditimbulkan oleh media ini positif bagi identitas sosial mereka. Psikolog Monica Pranoto menyampaikan, "Media visual seperti serial TV dan film bisa sangat kuat membentuk cara berpikir dan perilaku anak muda.”

Utamanya, seringkali standard kecantikan, kekayaan, atau ‘keberhasilan’ yang digambarkan dalam media ini tidak realistis dan justru bisa mempengaruhi ekspektasi generasi muda. Mereka mulai mengidolakan karakter fiksi dan mencoba meniru gaya hidup, perilaku, bahkan cara berpikir mereka. Ini berpotensi menimbulkan rasa tidak puas dengan diri sendiri dan lingkungan sekitar.

Di sisi lain, film dan serial TV juga sering menampilkan perilaku kekerasan, seksualisasi, dan konsumsi alkohol yang berlebihan sebagai sesuatu yang ‘normal’. Ini bisa mempengaruhi pemahaman anak muda tentang norma sosial dan etika. Faisal, seorang pelajar SMA di Jakarta, mencerminkan, "Aku kadang merasa harus seperti karakter di TV biar diterima teman-teman."

Mengatasi Pengaruh Negatif Media pada Identitas Sosial Generasi Muda

Mengingat dampaknya yang signifikan, penting bagi orang tua dan pendidik untuk memiliki strategi dalam mengatasi pengaruh negatif media ini. Menurut Dr. Sari Setiogi, seorang ahli psikologi pendidikan, "Jika kita ingin membentuk generasi muda yang beretika dan memiliki identitas sosial yang kuat, kita harus mengajarkan mereka cara mengonsumsi media dengan bijak."

Pertama, penting untuk membantu anak muda memahami bahwa realitas dalam film dan serial TV tidak selalu mencerminkan kehidupan nyata. Orang tua dan pendidik bisa merujuk pada contoh konkret dari media dan membahasnya bersama anak muda.

Selain itu, orang tua dan pendidik juga harus memantau konsumsi media anak muda dan memberikan batasan jika diperlukan. Situs web dan aplikasi pengawas bisa digunakan untuk memantau dan mengendalikan apa yang dikonsumsi oleh anak muda.

Terakhir, mengajarkan keterampilan kritis adalah langkah yang sangat penting. Generasi muda harus mampu memahami dan mengevaluasi pesan yang disampaikan oleh media. Dengan pemahaman yang kuat dan keterampilan kritis, mereka akan lebih mampu mengendalikan pengaruh media dan membentuk identitas sosial mereka sendiri. Seperti kata Dr. Setiogi, "Kita tidak bisa menghindari media, tapi kita bisa memilih bagaimana cara kita meresponsnya."